Aku dan Gelapku
Pernah
suatu malam aku bertanya pada kegelapan , apa ini yg dinamakan hidup? Hidup itu
pilihan baik dan buruknya kau sendiri yg akan memilih , tapi pilihan ku adalah
kebahagiaan bukan keterpurukan seperti ini , ini awalmu awal kebahagiaan mu apa
kamu akan berhenti sebelum kamu mendapatkan nya ? sebuah kebahagiaan tidak akan
didapat semudah dan secepat membalikan telapak tangan , kebahagian akan datang
setelah pengorbanan dan kepedihan berlalu , kenapa selama itu ?
Menurut ku aku
sudah banyak berkorban , untuk hal apa? Entahlah , kau itu terlalu cepat
mengambil suatu keputusan bahkan kau tidak tau bagaimana hidup ini dilalui ,
kau meledekku ? menurutmu? Aku hanya ingin bahagia sudah itu saja! Kau tau
bagaimana cara bahagia? Karena itu aku bertanya, kau belum mengerti apa apa
tentang hidup umurmu saja baru 19 tahun apa yang kau tau tentang hidup? Kau
sungguh mengesalkan!!! aku ini sudah mengerti tentang hidup dan aku tau
bagaimana aku harus hidup, dan buktinya? Kau belum paham bahagia itu seperti
apa? bersedih itu seperti apa? sebenarnya apa kau tau untuk apa kau hidup? dengarkan
aku kegelapan! Aku dilahirkan dari seorang ibu yang begitu sangat luar biasa
orang yang sangat berjasa dalam hidupku, dia merawatku mengajarkanku akan semua
hal dan dia juga yang tak pernah lelah menasehati ku sampai pada akhirnya ibuku
mengecawakanku dengan kata “DAN INI YANG TERAKHIR” kau tau betapa rusak
perasaanku saat itu? Kau tau bagaimana aku berusaha mencari tau tentang apa
penyebab ibuku berkata seperti itu? Aku tak ingat pasti pada tanggal berapa jam
berapa kejadian itu, tapi yang aku ingat saat itu ibuku berbicara dalam sebuah
obrolan telephone bersamaku, nafasku sudah pendek mataku sudah berkaca kaca
bibirku spa bak orang mati,hallo assalamu’alaikum ibuku awali perbincangan kita,
walaikumsalam jawabku, ka (panggilan ibuku) ibu tau ini sulit tapi kakak harus
tau, pikiranku sudah kacau pada saat itu tidak ada jawaban dariku aku hanya
terdiam mendengarkannya berbicara dengan nada yang lirih. Kau nanti akan paham!
Paham apa?(tanyaku dalam hati) banyak yang kakak tidak tau dari Ibu dan Bapak
yang terpenting kakak harus sabar ucap ibuku, aku semakin kebingungan dengan
perkataan ibuku, dan ini yang terakhir sambung ibu, segera kumatikan
telephonenya nafas ini semakin sesak rasanya mendengar perkataan ibuku, segera
ku ambil langkah menuju kamarku dan kukunci pintu hitam kamarku, aku terdiam
untuk beberapa saat dan akhirnya kubuka pintu kamarku segera kuambil wudu dan
segera aku sholat, sholatku kacau saat itu, takhentinya air mata ku menetes
dimulai niat sholat sampai salam dalam sholatku, tuhannnnnnnnnnn rasanya ini
waktu terburuk yang aku alami selama aku hidup sesak rasanya segera kubercerita
dalam do’aku kepadanya, tenang rasanya setelah sholat tpi kembali lagi
kupikirkan perkataan ibuku. Sampai selang beberapa hari aku mengerti perkataan
ibuku, dan kau tau gelap? Ingin kubunuh rasa kegelisahan seperti ini ingin ku
makan setiap kata yang aku dengar saat itu agar habis ta tersisa, mungkin ini
akhir keutuhan keluargaku. Dan cukup aku tak ingin menambah kesedihanku aku
serahkan semuanya kepada tuhan, ini rencananya tugasku hanya berusahan dan
ikhtiar. Dan aku tau sangat sulit untuk menjalankan hari tanpa seorang ibu.
Sekarang hampir 3 tahun sudah tanpa kebahagian, apa belum cukup pengetahuanku
tentang hidup setelah yang kulalui begitu berat? Tapi ini hanya baru sebagian
dari cobaan (jawab kegelapan) Entahlah aku hanya ingin keluargaku utuh kembali
dan sudah lah cukup aku bercerita padamu terimakasih sudah menjadi teman
dimalamku, kau ini sangat aneh kau ini emosian kau ini lucu kau ini sok tau kau
juga menyebalkan (ucap malam). Hey kau ini memang suka sekali melamun tegor Om
ku, dan aku pun segera menyudahi lamunanku, aku memang suka berimajinasi tapi
bukan melamun yah! Hehehe, seperti tadi aku berimajinasi bahwa kegelapan saat
malam itu adalah temanku.
karya Ratna Afriani
Komentar
Posting Komentar