Pesan Mengharukan Anak Untuk Orangtua yang Bercerai

Mempunyai rumah tangga harmonis, sakinah mawaddah warrahmah  adalah impian setiap pasangan suami istri . Namun selayaknya kehidupan, roda pernikahan terkadang dapat terhalang kerikil kerikil tajam. Permasalahan dan percekcokan antara suami istri semestinya dapat diselesaikan karena syariat Islam berusaha menjauhkan pasangan dari perceraian dan menjaga janji suci pernikahan .
Namun yang terjadi dewasa ini, banyak dari pasangan suami istri memutuskan untuk bercerai. Di Indonesia saja  angka perceraian terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Dan yang cukup mencengangkan karena perceraian sering dipicu masalah sepele.
Kondisi ini memperlihatkan betapa mudahnya sebuah mahligai rumah tangga hancur karena hasutan iblis.  Kendati perceraian merupakan perbuatan yang disukai iblis, namun terkadang dalam kondisi tertentu yang diatur dalam syariat  berpisahnya hubungan suami istri ini di perbolehkan .
Bahkan Rasulullah SAW yang merupakan suami terbaik sepanjang sejarah hidup manusia pernah menjatuhkan talak terhadap istrinya, Hafsah binti Umar. Atas perintah Allah SWT melalui malaikat Jibril, Rasulullah SAW merujuk kembali istrinya tersebut .
Meski demikian, perceraian acapkali mendatangkan luka dan penderitaan terutama dialami oleh anak anak buah cinta hasil  dari pernikahan tersebut.
Berikut ini memperlihatkan pesan dan curahan hati mengharukan dari anak-anak yang berada di tengah perceraian kedua orangtuanya dari seluruh dunia.

1. Tiana, Canada, minta ibu dan ayahnya tidak berubah menjadi monster


Tiana, gadis cilik berusia 6 tahun asal Surrey,  British Columbia, Canada ini mendadak menjadi terkenal di dunia maya. Ia bukanlah selebritis atau pun aktris cilik, namun video dirinya yang pertama kali diunggah di laman media sosial milik Sherry, ibu Tiana , telah disaksikan lebih dari 6 juta orang .
Aksi Tiana dalam video tersebut mengundang haru setiap mata yang menyaksikan, karena permohonan tulus yang ia sampaikan agar kedua orangtua nya yang telah bercerai, dapat menjadi teman, menghilangkan amarah, dan menebar senyum.
Dalam video yang berdurasi 2 menit 55 detik ini, Tiana hanya ingin kebaikan ada di dunia. Semua orang menurunkan amarahnya, berteman baik, agar nanti nya manusia  termasuk dirinya, ibu dan ayahnya yang telah bercerai tidak berubah menjadi monster.
Ceplosan polos curahan hati gadis cilik ini, membuat Sherry sang ibu terharu dan mengucapkan terimakasih di akhir video itu, sambil memeluk dan mencium putrinya. Kedua nya pun berpelukan dan mengucap kata ‘’aku sayang kepadamu’’. Sementara itu, hingga kini belum diketahui, bagaimana reaksi ayah Tiana terhadap video yang diunggah 16 september lalu ini .

2. Video mengharukan karya Universitas Negeri Ohio



Video yang dibuat oleh Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat ini memperlihatkan bagaimana perasaan sang anak menyikapi perpisahan yang terjadi  karena perceraian kedua orang tua mereka. Video ini memiliki tujuan agar pasca bercerai , ayah dan ibu dapat bekerjasama dalam mengasuh dan mendidik anak anak mereka.
Program yang dibuat pada tahun 2011 ini, menanyakan satu pertanyaan krusial kepada sejumlah anak dari orangtua yang bercerai, yaitu , apa yang akan kamu katakan ,andai saja , kamu dapat menyampaikan isi hatimu tentang perceraian yang dialami kedua orangtuamu. Jawaban dari anak yang bervariasi usianya ini, sungguh membuat haru bagi siapa saja yang menyaksikannya.
Mereka merasakan kesedihan, kerinduan ketika harus berpisah dengan salah satu orangtua nya. Mereka merasa tertekan hingga mencari pelarian untuk melupakan masalah dirumah. Bagian terburuk adalah  sebagian anak merasa merekalah sebab kedua orangtuanya bercerai .

3. Azkanio Nikola , putra dari Dedy Corbuzier dan Kalina ,  membuat gambar sederhana sarat makna


Azka mencurahkan isi hati nya melalui tulisan dan gambar sederhana, namun sungguh sarat makna. Tulisan itu diberi judul Stoty of Broken Home Kid. Yang mengejutkan bahwa ternyata ia tidak menderita atas perceraian kedua orangtuanya. Yang membuatnya bersedih justru ketika menyaksikan ayah dan ibu nya bertengkar, hingga membuat sang ibu Kalina menangis, saat keduanya masih menjadi sepasang suami istri.
Dari video yang diunggah ke akun Youtube miliknya, bocah laki laki berusia 9 tahun tersebut juga menegaskan , ia tidak ingin kedua orangtuanya kembali menjalani hidup sebagai suami istri  jika mereka tidak hidup bahagia.
Untungnya pasca perceraian, Dedi dan Kalina bertindak bijaksana. Mereka tetap fokus dengan fungsi masing masing sebagai orangtua  bagi Azka yang lahir pada Juni tahun 2006 ini . Azka memilih tinggal bersama sang ayah. Sedangkan ibunya, hampir setiap hari berkunjung memastikan kebutuhan azka seperti makan, pakaian dan sekolah  terpenuhi .
Video yang dibuat Azka, sesaat sebelum ulang tahunnya yang ke 9 pada juni 2015 lalu ini, menjadi viral di dunia maya. Nama Azka kemudian dikenal hingga ke benua Amerika , Eropa dan tentu saja Asia.

4. Anak laki-laki usia 7 tahun berjanji jika kelak menikah tidak akan bercerai


Dalam video berdurasi 1 menit 10 detik ini, anak laki laki yang identitas nya dirahasiakan ini dengan sedih mengungkapkan, perpisahan yang terjadi antara ayah dan ibunya, benar benar membuat hatinya hancur dan tersiksa .
Betapa berat bagi anak seumurnya menghadapi kenyataan kedua orang tua yang dibutuhkan dalam perkembangan kehidupannya, harus berpisah dan saling bermusuhan. Ia mempertanyakan, kenapa mereka tidak bisa bersatu kembali .
Anak laki laki berusia 7 tahun tersebut, harus menempuh perjalanan 4 hingga 5 jam, jika ingin mengunjungi ayahnya. Sungguh berat baginya berpindah pindah rumah setiap saat  namun ini lah jalan kehidupan yang harus ia tempuh, ujarnya dalam video tersebut .
Di akhir wawancaranya, ia berjanji pada diri nya sendiri jjika kelak dewasa dan menikah, ia tidak akan pernah bercerai dan akan selalu menyayangi keluarganya, hingga akhir hidupnya.

5. Anak-anak bilang perceraian hal yang berat untuk dihadapi


Video terakhir adalah kumpulan hasil wawancara dengan anak korban perceraian. Video yang di unggah pada Desember 2012 ini , menanyakan pengalaman anak berusia 4 hingga 18 tahun menanggapi perceraian yang terjadi.
Semua anak memiliki pendapat yang sama, bahwa  perceraian adalah hal yang terlalu berat untuk mereka hadapi . Terutama ketika pertikaian dan cekcok terjadi dihadapan anak anak malang ini.
Luka yang dialami anak anak ini, tetap membekas, meski beberapa diantaranya  telah bertahun tahun melewati masa masa menyakitkan tersebut.
Seperti yang dikisahkan salah satu anak laki laki ini, ia dengan jelas mengingat, bagaimana situasi yang terjadi ketika kedua orang tua nya bertengkar dan saling memaki. Ia dan saudara laki-lakinya, hanya bisa melihat dari anak tangga. Kedua orang yang dulu nya saling menyayangi  berubah penuh kebencian satu sama lain. Ia merasa, kehadirannya lah yang membuat pertengkaran tersebut terjadi .
Jika perceraian tidak dapat dihindari, maka sebaik nya kedua orangtua dapat bekerja sama untuk masa depan putra putri mereka, mengesampingkan keegoisan dalam diri, dan fokus untuk buah hati tercinta .
Perkara hak asuh anak telah pula diatur dalam Islam, ibu lah yang lebih berhak menggenggam hak asuh anak, daripada keluarga yang lain.  Orangtua juga sejatinya adalah teladan bagi buah hati nya. Bukan kah anak adalah cerminan dari ibu bapak nya? Maka bayangkanlah, akan seperti apa jadinya, jika seorang anak tumbuh dalam keluarga yang tidak menyayangi satu sama lain.

sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH MUSIK DI INDONESIA

Pengertian pendidikan formal dan informal